Kamis, 26 November 2015

Resep Jitu untuk Menikmati Pekerjaan

Lapangan pekerjaan di negeri ini semalin hari semalin banyak tetapi, peningkatan lapangan pekerjaan tersebut dibarengi dengan membludaknya jumlah penduduk kategori penduduk produktif sehingga persaingan untuk memperoleh lapangan pekerjaan sangat ketat. Terkadang seseorang sudah mati-matian mencari lapangan pekerjaan namun nelum memperoleh lapangan pekerjaan. Terkadangpula sudah memperoleh lapangan pekerjaan tetapi tidak memikmati pekerjaannya. Kadangpula kita telah memantapkan untuk memnuat suatu usaha akan tetapi dipertengahan perjalanan, kita bosan atau tidak tertarik lagi dengan pekerjaan kita dengan bernagai alasan. Berikut beberapa trik agar pekerjaan dapat dinikmati:
1. Temukan minat anda
Menganjurkan anda menemukan minat anda mungkin terdengar klise, tapi menemukan apa yang membuat anda termotivasi memang sangat penting. Oleh karena itu buatlah 5 rencana alternatif pekerjaan yang akan anda kerjakan.
2. Ciptakan peluang
Cara terbaik menciptakan karir peluang karir adalah dengan berbicara pada orang lain. Bangun dan pelihara jaringan, baik secara formal melalui kelompok bisnis, klub olahraga dan seminar maupun secara informal melalui teman, pesta, dan kegiatan sosial. Ketika anda berusaha meningkatkan kinerja anda dan meningkatkan peluang untuk maju, tanyakan pada diri sendiri hal yang dapat anda lakukan dengan cara berbeda, hal yang dapat anda hentikan sama sekali, dan hal yang perlu anda mulai lakukan.
3. Atur diri sendiri
Anda tentunya punya seorang menejer yang mengarahakan kinerja anda, tetapi menejemen pribadi juga sangat penting. Hal ini meliputi bagaimana mengontrol penggunaan waktu, efisiensi, dan mengelola diri sendiri. Tanyakan pada diri sendiri apa yang dapat anda lakukan untuk memprioritaskan pekerjaan, menyederhanakan pendekatan anda untuk mewujudkan produktivitas yang lebih baik
4. Belajar dan tingkatkan keterampilan anda
Pembelajaran seumur hidup adalah bagian yang sangat penting dari perkembangan kita, dan pendidikan anda tidak berhentisetelah anda memperoleh gelar pendidikan formal. Jika anda fokus pada pencarian karir baru, bicaralah dengan orang-orang yang sudah berada dalam lingkungan pekerjaan itu dan hubungi asosiasi industri untuk mendapatkan saran mengenai apa yang anda butuhkan untuk belajar lagi. 
Disadur dari buku redesign your life by andrea molloy


Hubungi kami jika butuh mencit dan buku seputar kesehatan dan kedokteran hewan
085240420644

Minggu, 22 November 2015

Galur/Varians/Strain Mencit

Sebuah galur atau strain, mengacu pada tikus, adalah sebuah kelompok di mana semua anggota secara genetik identik. Pada tikus, ini dicapai melalui perkawinan sedarah. Dengan memiliki populasi jenis ini, adalah mungkin untuk melakukan percobaan pada peran gen, atau melakukan percobaan yang mengecualikan variasi dalam genetika sebagai faktor. Sebaliknya, outbred strain, digunakan ketika identik genotipe tidak diperlukan atau populasi acak diperlukan, dan lebih didefinisikan sebagai leluhur pembanding strain.
(1)Wistar rat
Adalah tikus Wistar strain outbred tikus albino milik spesies Rattus norvegicus. Jenis galur ini dikembangkan di Institut Wistar pada tahun 1906 untuk digunakan dalam biologi dan penelitian medis, dan adalah terutama galur tikus pertama dikembangkan sebagai model organisme pada saat laboratorium terutama menggunakan Mus musculus (mencit), atau mencit rumah. Lebih dari separuh dari semua strain tikus laboratorium adalah keturunan dari koloni asli yang dikembangkan oleh Henry fisiologi Donaldson, J. Milton administrator ilmiah Greenman, dan peneliti genetik / embriologi Helen Dean King.
Tikus Wistar saat ini menjadi salah satu yang strain tikus paling populer yang digunakan untuk penelitian laboratorium. Hal ini ditandai oleh kepala lebar, panjang telinga, dan memiliki ekor panjang yang selalu kurang dari panjang tubuhnya. Galur tikus Sprague Dawley dan Long-Evans dikembangkan dari tikus galus Wistar. Tikus Wistar lebih aktif daripada jenis lain seperti tikus Sprague dawley.
(2) Tikus Sprague Dawley
Tikus Sprague Dawley yang merupakan jenis outbred tikus albino serbaguna digunakan secara ekstensif dalam riset medis. Keuntungan utamanya adalah ketenangan dan kemudahan penanganannya. Tikus jenis ini pertama kali diproduksi oleh peternakan Sprague Dawley (kemudian menjadi Perusahaan Animal Sprague Dawley) di Madison, Wisconsin. Fasilitas penangkaran dibeli pertama kali oleh Gibco dan kemudian oleh Harlan (sekarang Harlan Sprague Dawley) pada bulan Januari 1980.
Rata-rata ukuran berat tubuh tikus Sprague Dawley adalah 10.5. Berat badan dewasa adalah 250-300g bagi betina, dan 450-520g untuk jantan. Hidup yang khas adalah 2,5-3,5 tahun. Tikus ini biasanya memiliki ekor untuk meningkatkan rasio panjang tubuh dibandingkan dengan tikus Wistar.
(3)Biobreeding tikus
Tikus Biobreeding Diabetes Prone (atau Tikus BBDP ) adalah tikus galur inbred yang berkembang secara spontan autoimun Type 1 Diabetes. Seperti NOD tikus, tikus BB digunakan sebagai hewan model untuk tipe 1 diabetes. Galur ini telah banyak me-rekapitulasi-ulang beberapa fitur diabetes tipe 1, dan telah memberikan kontribusi yang besar kepada penelitian patogenesis T1D.
(4) Long-Evans tikus
Long-Evans tikus adalah tikus strain outbred milik spesies Rattus norvegicus. Jenis galur ini dikembangkan oleh Drs. Long dan Evans pada tahun 1915 dengan menyilangkan beberapa Wistar betina dengan abu-abu liar laki-laki. Long Evans tikus putih dengan tudung hitam, atau kadang-kadang putih dengan kerudung cokelat. Mereka dimanfaatkan sebagai model serbaguna organisme, sering dalam perilaku dan penelitian obesitas.
(5) Zucker tikus
Zucker tikus dibiakkan menjadi model untuk penelitian genetik pada obesitas dan hipertensi. Mereka dinamai setelah Lois M. Zucker dan Theodore F. Zucker, peneliti pelopor dalam studi genetika obesitas. Ada dua jenis tikus Zucker: tikus Zucker ramping, dilambangkan sebagai sifat dominan (Fa / Fa) atau (Fa / fa), dan obesitas khas (atau lemak) Zucker tikus, yang notabene adalah sifat resesif (fa / fa) dari reseptor leptin, yang mampu menimbang sampai dengan 1 kg (2.2 lb)-lebih dari dua kali berat badan rata-rata.
Tikus Zucker obese memiliki level lemak dan kolesterol tingkat tinggi dalam darah mereka, yang tahan terhadap insulin tanpa hyperglycemic, dan berat badan dari mendapatkan berat tubuh dari ukuran dan jumlah sel-sel lemak. Obesitas pada tikus Zucker terutama terkait dengan alam hyperphagic mereka, rasa lapar yang berlebihan, namun asupan makanan tidak sepenuhnya menjelaskan hiperlipidemia atau komposisi tubuh secara keseluruhan.
(6) Tikus gundul
Diperkirakan bahwa ada lebih dari dua puluh lima gen resesif yang menyebabkan hairlessness di laboratorium tikus. Yang lebih umum yang dilambangkan sebagai rnu (Rowett telanjang), fz (fuzzy), dan shn (dicukur).
  • Rowett telanjang, pertama kali diidentifikasi pada tahun 1953 di Skotlandia, tidak memiliki timus.
  • Kurangnya organ ini sangat kompromi sistem kekebalan tubuh mereka, infeksi saluran pernapasan dan meningkatkan mata yang paling dramatis.
  • Fuzzy tikus yang diidentifikasi pada 1976 di sebuah Pennsylvanian laboratorium. Penyebab utama kematian di antara fz / fz tikus pada akhirnya gagal ginjal progresif yang dimulai sekitar usia satu.
  • Lain-tikus dibiakkan dari tikus Sprague Dawley di Connecticut pada tahun 1998. Mereka juga menderita masalah ginjal parah.
(7) RCS tikus
Tikus Royal College of Surgeons (RCS) adalah hewan pertama yang diketahui dengan degenerasi retina Warisan. Meskipun cacat genetik tidak diketahui selama bertahun-tahun, itu pertama kali diidentifikasi pada tahun 2000 untuk menjadi mutasi pada gen Mertk. Hasil mutasi ini cacat epitel pigmen retina fagositosis dari luar photoreceptor segmen.
(8) Tikus Getar Kawasaki (Shaking Rat Kawasaki)
Tikus Getar Kawasaki yang tidak memiliki RELN fungsional gen yang mengkodekan reelin, protein penting untuk korteks tepat laminasi dan perkembangan otak kecil. Fenotipe yang mirip dengan tikus reeler diteliti secara luas.
Sekarang ini juga tikus hias jepang sudah banyak yang dikembangkan dan dipasarkan di Indonesia. Pada umumnya tikus hias jepang memiliki varians warna bulu/rambut.
(9) Varian Tikus Hias Jepang











Sumber : https://hardianimalscience.wordpress.com/satwa-harapan/budidaya-tikus-putihmencit-mus-musculus/

Cara/Teknik Memelihara Mencit

Hewan laboratorium atau hewan percobaan istilah ini sering kita dengar dan tidak asing ditelinga kita. Sebenarnya apa itu hewan Laboratorium, hewan laboratorium adalah hewan yang dipelihara dan dapat menempati ruang untuk digunakan sebagai penelitian. Sebagian peneliti membagi hewan laboratorium menjadi dua kelompok besar yaitu hewan laboratorium spesies besar dan hewan laboratorium spesies kecil. Contoh hewan laboratorium spesies besar antara lain anjing, kucing, kambing dan domba, sedangkan contoh spesies hewan laboratorium kecil yang lazim digunakan antara lain : Mencit, tikus, hamster, cavia (marmut), gerbit dan kelinci. Pemilihan hewan laboratorium biasanya didasarkan pada tujuan penelitian yang akan di lakukan.
Kandang adalah tempat tinggal ayam dalam melakukan semua aktivitasnya. Mulai denganmakan, minum dan tentu saja tumbuh maupun menghasilkan telur. Perlu sekiranya diperhatikankenyamanan kandang sehingga mampu mendukung kehidupan yang optimal Banyak faktor yang harus dipertimbangkan saat akan memuat  kandang termasuk perlengkapannya.
Beberapa prinsip pemeliharaan hewan laboratorium :

Lingkungan : 
  • Hewan lab. Sensitif terhadap perubahan temperatur dan kelembaban
  • Normal 300 C (mencit, tikus, marmut), 200 C (hamster), 25-280 C (kelinci)
  • Ventilasi perkandangan yang baik
  • Mengetahui kebutuhan fisiologis masing-masing spesies hewan lab.
  • Lingkungan yang tenang
  • Kandang harus kering
  • Gunakan litter (alas) bisa dari sekam atau serbuk gergaji
  • Gunakan kotak plastik ukuran sekitar 60 cm x 50 cm atau lebih besar dengan tutup yang terbuat dari kawat
  • Ganti litter selama 1 minggu sekali
Status kesehatan 
  • tujuan pengecekana atau pemeliharaan kesehatan adalah untuk menjaga peforma dan perkembang biakan hewan lab, minimal 95% menngkat dan mampu bertahan sampai dewasa.
  • Dilakukan dengan cara pemeriksaan kesehatan rutin.
Staff
  • Kesehatan dan upah serta memiliki pengetahuan dan ilmu yang terkait dengan hewan lab dan diberi pelatihan khusus untuk penelitian-penelitian tertentu.
Kontrol makan dan minum
  • Setiap spesies memiliki susunan ransum yang berbeda
  • Air minum buat seperti botol dot, harus selalu ada (ad libitum)
Kontrol manajemen
  • berhubungan dengan jumlah yang akan diproduksi, waktu serta sistem perkawinan, persediaan pakan dan pembuangan limbah.
  • biasanya tikus yang baru disatukan untuk dikawinkan butuh masa adaptasi sebelum kawin sekitar satu minggu
  • Satu jantan efektif bisa mengawini 6-8 ekor betina
  • Baiknya kawinkan 2 jantan dengan 8 betina dalam satu kandang besar
  • Tikus bisa bunting-beranak selama 3-5 minggu tergantung pakan, sama tingkat kesuburan.
  • Kalau sudah beranak jangan pisahkan dengan induk, jangan dipegang-pegang, pisahkan dengan jantan, biarkan terjadi seleksi alam, pakan tidak boleh kekurangan, minum harus cukup.
  • Bila anak sudah 4 minggu bisa dipisahkan dari induk dan dipelihara secara berkelompok dengan tikus lain.
  • Anak sudah cukup dewasa umur 4 minggu tapi masih belum matang untuk bunting dan melahirkan
  Kontrol kualitas hewan
  • Terbebas dari penyakit
  • Permintaan pasar (Germ Free, SPF)


Istilah-istilah yang sering digunakan dalam hewan laboratorium :

Germ Free : Bebas dari segala macam mikroorganisme. Yang sering dipakai adalah Cavia, kelinci dan hamster jarang di pakai karena lebih peka dan lebih cepat mati. Untuk Fowl yang sering dipakai adalah telur embrio tertunas (TET). Untuk mamalia yang sering dipakai adalah jenis primata.

Konvensional : Ruang mikroba flora normal. Dalam tubuh terdapat flora normal tapi tidak teridentifikasi.

Gnotobiotik : bisa mengandung satu atau lebih mikroorganisme dan harus tahu mikroorganismenya dan dapat juga bersifat atau berupa germ free. Untuk tes gnotobiotik dapat digunakan salmonella dan telur ayam tertunas SPF. Gnotobiotik dapat bersifat monobiotik, dibiotik dan polibiotik. Bisa germ free bisa juga 1 atau lebih mkroorganisme dan diketahui mikroorganisme apa saja. Dalam pemeliharaannya, harus memperhatikan
a. Ruangan yang steril
b. Udara didalam lebih tinggi
c. Memiliki fasilitas pemberian pakan eksternal
d. Peralatan dan perlengkapan kandang yang steril.
e. Hewan yang keluar masuk dikontrol

Specific Pathogen Free (SPF) : Bebas dari patogen spesifik tertentu misalnya research tentang primata yang digunakan harus bebas dari TBC, contoh lain adalah telur tertunas dalam pengujian salmonella dan AI. Ada flora normal tetapi bebas pathogen tertentu. 

Produksi 
Hewan gravid tua dibedah secara cesar dalam keadaan steril kemudian di masukan flora normal tertentu yang sudah diketahui (tidak membahayakan) dalam isolator. Maka akan terbentuk sistem kekebalan dan dipelihara untuk bebas pathogen tertentu. 2 hal penting yang perlu dimonitoring :
 monitor pathogen spesifik yang diinginkan, bila terjadi kelainan, maka sebaiknya diafkir.à monitor mikroba apa saja yang dimasukkan, SPF à1. kondisi/monitoring mikrobiologi : GN 
2. monitor genetik

Makanan
• Harus bebas parasit, mikroorganisme dan pathogen
• Harus di steril sebelum diberikan
• Juga bebas parasit
• Sterilisasi pakan : pasteurisasi 70-80O C, autoclave atau membunuh spora. Pemanasan 134O C dengan temperature singkat.
• Sterilisasi pakan lebih baik dengan temperature tinggi dan dengan waktu yang pendek.
• Menggunakan radiasi, hasil lebih baik namun keamanan yang mengoperasikan harus diperhatikan.
• Komposisi pakan, harus ditambahkan vitamin K dan B12, cavia penambahan vitamin C.

Sumber : 
http://ivan-setyawan.blogspot.co.id/2010/09/manajemen-dan-penyakit-hewan.html
https://www.academia.edu/8044993/TATALAKSANA_MANAJEMEN_PERKANDANGAN_AYAM_BROILER_TATALAKSANA_MANAJEMEN_PERKANDANGAN_PADA_AYAM_BROILER_Kandang
https://hardianimalscience.wordpress.com/satwa-harapan/budidaya-tikus-putihmencit-mus-musculus/

Galur Tikus -Penjual Mencit Makassar-

Sebuah galur atau strain, mengacu pada tikus, adalah sebuah kelompok di mana semua anggota secara genetik identik. Pada tikus, ini dicapai melalui perkawinan sedarah. Dengan memiliki populasi jenis ini, adalah mungkin untuk melakukan percobaan pada peran gen, atau melakukan percobaan yang mengecualikan variasi dalam genetika sebagai faktor. Sebaliknya, outbred strain, digunakan ketika identik genotipe tidak diperlukan atau populasi acak diperlukan, dan lebih didefinisikan sebagai leluhur pembanding strain.

1. WISTAR RAT

Adalah tikus Wistar strain outbred tikus albino milik spesies Rattus norvegicus. Jenis galur ini dikembangkan di Institut Wistar pada tahun 1906 untuk digunakan dalam biologi dan penelitian medis, dan adalah terutama galur tikus pertama dikembangkan sebagai model organisme pada saat laboratorium terutama menggunakan Mus musculus (mencit), atau mencit rumah. Lebih dari separuh dari semua strain tikus laboratorium adalah keturunan dari koloni asli yang dikembangkan oleh Henry fisiologi Donaldson, J. Milton administrator ilmiah Greenman, dan peneliti genetik / embriologi Helen Dean King.
Tikus Wistar saat ini menjadi salah satu yang strain tikus paling populer yang digunakan untuk penelitian laboratorium. Hal ini ditandai oleh kepala lebar, panjang telinga, dan memiliki ekor panjang yang selalu kurang dari panjang tubuhnya. Galur tikus Sprague Dawley dan Long-Evans dikembangkan dari tikus galus Wistar. Tikus Wistar lebih aktif daripada jenis lain seperti tikus Sprague dawley.

2. TIKUS SPRAGUE DAWLEY

Tikus Sprague Dawley yang merupakan jenis outbred tikus albino serbaguna digunakan secara ekstensif dalam riset medis. Keuntungan utamanya adalah ketenangan dan kemudahan penanganannya. Tikus jenis ini pertama kali diproduksi oleh peternakan Sprague Dawley (kemudian menjadi Perusahaan Animal Sprague Dawley) di Madison, Wisconsin. Fasilitas penangkaran dibeli pertama kali oleh Gibco dan kemudian oleh Harlan (sekarang Harlan Sprague Dawley) pada bulan Januari 1980.
Rata-rata ukuran berat tubuh tikus Sprague Dawley adalah 10.5. Berat badan dewasa adalah 250-300g bagi betina, dan 450-520g untuk jantan. Hidup yang khas adalah 2,5-3,5 tahun. Tikus ini biasanya memiliki ekor untuk meningkatkan rasio panjang tubuh dibandingkan dengan tikus Wistar.

3. BIOBREEDING TIKUS

Tikus Biobreeding Diabetes Prone (atau Tikus BBDP ) adalah tikus galur inbred yang berkembang secara spontan autoimun Type 1 Diabetes. Seperti NOD tikus, tikus BB digunakan sebagai hewan model untuk tipe 1 diabetes. Galur ini telah banyak me-rekapitulasi-ulang beberapa fitur diabetes tipe 1, dan telah memberikan kontribusi yang besar kepada penelitian patogenesis T1D.

4. LONG-EVANS TIKUS

Long-Evans tikus adalah tikus strain outbred milik spesies Rattus norvegicus. Jenis galur ini dikembangkan oleh Drs. Long dan Evans pada tahun 1915 dengan menyilangkan beberapa Wistar betina dengan abu-abu liar laki-laki. Long Evans tikus putih dengan tudung hitam, atau kadang-kadang putih dengan kerudung cokelat. Mereka dimanfaatkan sebagai model serbaguna organisme, sering dalam perilaku dan penelitian obesitas.

5. ZUCKER TIKUS

Zucker tikus dibiakkan menjadi model untuk penelitian genetik pada obesitas dan hipertensi. Mereka dinamai setelah Lois M. Zucker dan Theodore F. Zucker, peneliti pelopor dalam studi genetika obesitas. Ada dua jenis tikus Zucker: tikus Zucker ramping, dilambangkan sebagai sifat dominan (Fa / Fa) atau (Fa / fa), dan obesitas khas (atau lemak) Zucker tikus, yang notabene adalah sifat resesif (fa / fa) dari reseptor leptin, yang mampu menimbang sampai dengan 1 kg (2.2 lb)-lebih dari dua kali berat badan rata-rata.
Tikus Zucker obese memiliki level lemak dan kolesterol tingkat tinggi dalam darah mereka, yang tahan terhadap insulin tanpa hyperglycemic, dan berat badan dari mendapatkan berat tubuh dari ukuran dan jumlah sel-sel lemak. Obesitas pada tikus Zucker terutama terkait dengan alam hyperphagic mereka, rasa lapar yang berlebihan, namun asupan makanan tidak sepenuhnya menjelaskan hiperlipidemia atau komposisi tubuh secara keseluruhan.

6. TIKUS GUNDUL

Diperkirakan bahwa ada lebih dari dua puluh lima gen resesif yang menyebabkan hairlessness di laboratorium tikus. Yang lebih umum yang dilambangkan sebagai rnu (Rowett telanjang), fz (fuzzy), dan shn (dicukur).
     * Rowett telanjang, pertama kali diidentifikasi pada tahun 1953 di Skotlandia, tidak memiliki timus. Kurangnya organ ini sangat kompromi sistem kekebalan tubuh mereka, infeksi saluran pernapasan dan meningkatkan mata yang paling dramatis.
* Fuzzy tikus yang diidentifikasi pada 1976 di sebuah Pennsylvanian laboratorium. Penyebab utama kematian di antara fz / fz tikus pada akhirnya gagal ginjal progresif yang dimulai sekitar usia satu.
* Lain-tikus dibiakkan dari tikus Sprague Dawley di Connecticut pada tahun 1998. Mereka juga menderita masalah ginjal parah.

7. RCS TIKUS

Tikus Royal College of Surgeons (RCS) adalah hewan pertama yang diketahui dengan degenerasi retina Warisan. Meskipun cacat genetik tidak diketahui selama bertahun-tahun, itu pertama kali diidentifikasi pada tahun 2000 untuk menjadi mutasi pada gen Mertk. Hasil mutasi ini cacat epitel pigmen retina fagositosis dari luar photoreceptor segmen.

8. TIKUS GETAR KAWASAKI (SHAKING RAT KAWASAKI)

Tikus Getar Kawasaki yang tidak memiliki RELN fungsional gen yang mengkodekan reelin, protein penting untuk korteks tepat laminasi dan perkembangan otak kecil. Fenotipe yang mirip dengan tikus reeler diteliti secara luas.
Sumber :http://isroi.com/2010/03/02/tikus-untuk-penelitian-di-laboratorium/

Sejarah Tikus dan Mencit

Tikus liar yang digunakan dalam memancing tikus-akhirnya dibiakkan dalam negeri, menghasilkan albino tikus putih dikenal saat ini. Laboratorium tikus asal berbagi dengan sepupu mereka di domestikasi, mewah tikus. Pada abad ke-18 Eropa, Brown tikus berlari liar merajalela dan investasi ini memicu industri penangkapan tikus. Penangkap tikus tidak hanya menghasilkan uang dengan menjebak tikus, tetapi juga dengan berkeliling dan menjual mereka untuk makanan, atau lebih penting, untuk memancing tikus. Memancing-Tikus adalah olahraga yang populer yang melibatkan mengisi gelanggang dengan tikus dan menghitung waktu berapa lama yang dibutuhkan seekor anjing terrier untuk membunuh mereka semua. Seiring waktu, perkembangbiakan tikus untuk kontes ini dihasilkan variasi warna, terutama albino dan beberapa varietas. Pertama kali salah satu mutan albino ini dibawa ke sebuah laboratorium untuk penelitian pada tahun 1828, dalam percobaan puasa. Selama 30 tahun kemudian tikus digunakan untuk beberapa eksperimen dan akhirnya laboratorium tikus menjadi binatang pertama yang dipelihara untuk alasan-alasan ilmiah murni. Tikus laboratorium yang albino dengan mata merah dan bulu putih merupakan organisme model ikonik untuk penelitian ilmiah di berbagai bidang. Selama bertahun-tahun, tikus telah digunakan dalam banyak penelitian eksperimen, yang telah menambah pemahaman kita tentang genetika, penyakit, pengaruh obat-obatan, dan topik lain dalam kesehatan dan kedokteran. Laboratorium tikus juga terbukti berharga dalam studi psikologis belajar dan proses mental lainnya. Pentingnya sejarah spesies ini untuk riset ilmiah tercermin dengan jumlah literatur tentang itu, sekitar 50% lebih dari itu pada tikus.

Tikus peliharaan berbeda dari tikus-tikus liar dalam banyak cara. Mereka lebih tenang dan cenderung tidak menggigit, mereka dapat mentolerir untuk berkumpul dalam jumlah yang lebih besar, mereka berkembang biak lebih awal dan memproduksi lebih banyak keturunan, dan otak mereka, hati, ginjal, kelenjar adrenal, dan hati yang lebih kecil.

Para ilmuwan telah memunculkan banyak strain atau “galur” tikus khusus untuk eksperimen. Sebagian besar berasal dari tikus Wistar albino, yang masih digunakan secara luas. Galur umum lainnya adalah strain Sprague Dawley, Fischer 344, Holtzman albino strain, Long-Evans, dan Lister bertudung hitam tikus. Inbred strain juga tersedia tetapi tidak seperti yang biasanya digunakan sebagai bawaan tikus.
Tikus strain umumnya tidak transgenik, atau rekayasa genetika, karena teknik knockout gen dan sel induk embrio yang berhasil dilakukan untuk mencit (Mus musculus) relatif sulit pada tikus. Hal ini telah merugikan banyak peneliti, yang menganggap banyak aspek perilaku dan fisiologi pada tikus lebih relevan dengan manusia dan lebih mudah untuk mengamati daripada pada mencit dan yang ingin melacak pengamatan mereka berdasar gen. Akibatnya, banyak yang telah memaksakan untuk mempelajari pertanyaan ilmiah pada mencit yang mungkin sebenarnya lebih baik diteliti dengan tikus. Pada Oktober 2003, para peneliti berhasil mengkloning dua laboratorium tikus melalui transfer nuklir. Jadi tikus mungkin mulai terlihat lebih banyak digunakan sebagai subjek penelitian genetik. Sebagian besar genome Rattus norvegicus telah diurutkan.
Sumber : http://isroi.com/2010/03/02/tikus-untuk-penelitian-di-laboratorium/

Seputar Pengetahuan Mencit "DI Makassr"

Awal tulisan ini dibuat karena rasa penasaran pribadi saya mengenai jenis2 tikus. Rasa penasaran itu diawali karena saya mau tidak mau harus akrab dengan tikus karena saya memiliki seekor ular sanca batik (reticulates phyton). Saya memelihara ular ini sudah hampir satu tahun.
Makanan utama ular saya adalah tikus untuk tiap satu minggu, paling lama dua minggu sekali saya akan mendatangi pet shop yang sekaligus mengembangbiakkan tikus putih untuk pakan reptil di semarang. Untuk wilayah semarang tidak susah mencari tikus yang dijual untuk pakan reptil, ada beberapa tempat rujukan dimana jual beli tikus kini dijadikan sebagai lahan bisnis. Jadi kurang lebih setahunan ini saya akrab dengan tikus putih.
Saat seorang sepupu saya dari jogja datang mengunjungi saya di semarang, saya sedikit terkejut mengapa dia bisa begitu akrab dengan tikus, bahkan cukup memahami kondisi psikologis tikus. Padahal saya secra pribadi masih sering merasa jijik untuk memegang tikus. Tapi sepupu saya justru terlihat sangat santai. Ternyata dia yang mengambil jurusan farmasi saat ini dia sedang berkutat dengan pengerjaan tugas akhirnya yang meneliti pengaruh minyak jinten hitam terhadap susunan DNA pada tikus yang bergalur ‘Sprague Dawley”.
Tiap hari dia terbiasa membius tikus kemudian menguliti dan membedahnya untuk mengamati hasil analisa sum-sum tulang belakangnya. Saat saya bertanya harga tikus yang dipakainya ternyata harganya berbeda jauh lebih mahal dengan harga tikus yang saya gunakan untuk pakan reptil. Perbedaan ini didasari karena tikus yang digunakan untuk penelitian bisanya harus memenuhi persyaratan ini, Misalnya: keseragaman galur, umur, dan bobot tubuh. Cara pemeliharaannya pun juga sedikit berbeda, lebih diperhatikan masalah kebersihan dan pakannya.
Akhirnya saya mencoba mencari tau lebih jauh apa perbedaan tikus yang saya gunakan untuk pakan reptile saya, dengan tikus yang bergalur.
Sebuah galur atau strain, mengacu pada tikus, adalah sebuah kelompok di mana semua anggota secara genetik identik. Pada tikus, ini dicapai melalui perkawinan sedarah. Dengan memiliki populasi jenis ini, adalah mungkin untuk melakukan percobaan pada peran gen, atau melakukan percobaan yang mengecualikan variasi dalam genetika sebagai faktor.
Tikus putih adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat, termasuk dalam keluarga rodentia, sehingga masih termasuk kerabat dengan hamster, gerbil, tupai, dan mahluk pengerat lainnya. Tikus (mus musculus) merupakan makanan yang paling digemari oleh reptilia karena kandungan gizinya banyak.
Tikus putih sering digunakan sebagai sarana penelitian biomedis, pengujian dan pendidikan. Kaitannya dengan biomedis, tikus putih digunakan sebagai model penyakit manusia dalam hal genetika. Hal tersebut karena kelengkapan organ, kebutuhan nutrisi, metabolisme, dan bio-kimia-nya cukup dekat dengan manusia. Tikus putih yang dimaksud adalah seekor tikus dengan seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ekor serba putih, sedangkan matanya berwarna merah jambu.
Ternyata tikus putih alias mencit ini tidak hanya untuk pakan reptil Hewan Peliharaan saja. Tikus yang untuk pakan reptil adalah tikus putih biasa atau tikus afkiran. Permintaan tikus putih untuk penelitian ada spesifikasinya.
Beberapa jenis tikus yang biasa digunakan untuk penelitian adalah sebagai berikut :
Wistar rat
Jenis galur ini dikembangkan di Institut Wistar pada tahun 1906 untuk digunakan dalam biologi dan penelitian medis. Tikus Wistar saat ini menjadi salah satu yang strain tikus paling populer yang digunakan untuk penelitian laboratorium. Hal ini ditandai oleh kepala lebar, panjang telinga, dan memiliki ekor panjang yang selalu kurang dari panjang tubuhnya.
Tikus Sprague Dawley
Galur tikus Sprague Dawley dan Long-Evans dikembangkan dari tikus galus Wistar. Tikus Sprague Dawley yang merupakan jenis outbred tikus albino serbaguna digunakan secara ekstensif dalam riset medis. Keuntungan utamanya adalah ketenangan dan kemudahan penanganannya. Tikus jenis ini pertama kali diproduksi oleh peternakan Sprague Dawley (kemudian menjadi Perusahaan Animal Sprague Dawley) di Madison, Wisconsin. Tikus ini biasanya memiliki ekor untuk meningkatkan rasio panjang tubuh dibandingkan dengan tikus Wistar.
Biobreeding tikus
Tikus Biobreeding Diabetes Prone (atau Tikus BBDP ) adalah tikus galur inbred yang berkembang secara spontan autoimun Type 1 Diabetes. Seperti NOD tikus, tikus BB digunakan sebagai hewan model untuk tipe 1 diabetes.
Long-Evans tikus
Jenis galur ini dikembangkan oleh Drs. Long dan Evans pada tahun 1915 dengan menyilangkan beberapa Wistar betina dengan abu-abu liar laki-laki. Long Evans tikus putih dengan tudung hitam, atau kadang-kadang putih dengan kerudung cokelat. Mereka dimanfaatkan sebagai model serbaguna organisme, sering dalam perilaku dan penelitian obesitas.
Zucker tikus
Zucker tikus dibiakkan menjadi model untuk penelitian genetik pada obesitas dan hipertensi. Mereka dinamai setelah Lois M. Zucker dan Theodore F. Zucker, peneliti pelopor dalam studi genetika obesitas. Ada dua jenis tikus Zucker: tikus Zucker ramping, dilambangkan sebagai sifat dominan (Fa / Fa) atau (Fa / fa), dan obesitas khas (atau lemak) Zucker tikus, yang notabene adalah sifat resesif (fa / fa) dari reseptor leptin.
Umunnya penelitian mahasiswa di Indonesia menggunakan galur Wistar. Sekarang ini, usaha untuk mengembangbiakkan tikus putih sebagai pakan Hewan Peliharaan sudah mulai marak. Hal ini dikarenakan fungsi tikus putih yang beraneka ragam, serta harganya yang semakin mahal. Usaha untuk mengembangbiakkan tikus putih bisa melalui perusahaan besar yang bertugas mensuplai kebutuhan laboratorium sebuah institusi pendidikan, serta dari usaha perorangan yang melihat bisnis budidaya tikus putih adalah sebuah bisnis yang menjanjikan. Langkah pertama dalam budidaya tikus putih adalah menyiapkan indukan.
seekor tikus untuk sekali melahirkan mampu menghasilkan empat sampai dengan sepuluh ekor anakan, serta hanya memerlukan waktu duapuluh hari untuk masa kehamilannya, usaha budidaya tikus putih akan berkembang dengan sangat cepat. Dan dengan pertimbangan kebutuhan tikus putih yang semakin lama semakin meningkat, menjadikan peternak tikus putih semakin antusias untuk mengembangkan usahanya.
Sumber : https://hembusananginlembut.wordpress.com/2012/02/01/pengetahuan-seputar-tikus/

Sabtu, 21 November 2015

Why always 'Mencit Putih"?


Mencit merupakan hewan yang paling banyak digunakan sebagai hewan model laboratorium dengan kisaran penggunaan antara 40-80%. Mencit banyak digunakan sebagai hewan laboratorium (khususnya digunakan dalam penelitian biologi), karena memiliki keunggulan-keunggulan seperti siklus hidup relatif pendek, jumlah anak per kelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi, mudah ditangani, serta sifat produksi dan karakteristik reproduksinya mirip hewan lain, seperti sapi, kambing, domba, dan babi.  Menurut Mencit dapat hidup mencapai umur 1-3 tahun tetapi terdapat perbedaan usia dari berbagai galur terutama berdasarkan kepekaan terhadap lingkungan dan penyakit (Malole dan Pramono, 1989).Tahukah Anda mengapa tikus sering kali digunakan dalam berbagai percobaan medis? Ternyata tikus memiliki peran sangat penting dalam percobaan medis. Mulai dari perumusan obat kanker baru hingga pengujian suplemen makanan, tikus berperan penting dalam keajaiban medis baru. Bahkan, menurut Foundation for Biomedical Research (FBR), 95% hewan laboratorium adalah tikus. Ilmuwan dan peneliti bergantung pada tikus karena beberapa alasan. Salah satunya, pengerat ini kecil, mudah disimpan dan dipelihara serta bisa beradaptasi baik dengan lingkungan baru. Selain itu, tikus relatif murah dan dapat dibeli dalam jumlah besar dari produsen komersial yang mengembang biakkan pengerat khusus untuk penelitian. Umumnya, tikus patuh dan hewan ini mudah ditangani peneliti, meski ada beberapa jenis sulit ditangani. Sebagian besar tikus percobaan medis hampir identik secara genetis, kecuali jenis kelamin. Menurut National Human Genome Research Institute, hal ini membantu menyeragamkan hasil percobaan medis. Sebagai syarat minimum, tikus memiliki ras sama. Alasan lain tikus digunakan sebagai model uji medis adalah genetik mereka, karakteristik biologi dan perilakunya sangat mirip manusia, dan banyak gejala kondisi manusia dapat direplikasi pada tikus.

Bagi para peneliti, mahasiswa, dosen, maupun orang yang menggunakan mencit atau hewan coba maka kami menyarankan atau merekomendasikan buku BERSAHABAT DENGAN HEWAN COBA. Buku ini tidak hendak mengungkap misteri yang terjadi pada hewan coba pasca penelitian, melainkan menceritakan pemeliharaan dan penggunaan hewan coba. Terkait dengan pemeliharaan hewan coba, dibicarakan juga berbagai penyakit yang mungkin diderita hewan coba. Sementara itu, terkait dengan penggunaan hewan coba, ada penjelasan tentang pemilihan hewan coba untuk penelitian medis berikut cara-cara eksperimentasinya.  Bagi yang berminat silahkan pesan bukunya. untuk wilayah Makassar, kami menyediakan buku tersebut dengan harga RP.37000.
Buku Pegangan Bagi Orang yang menggunakan hewan lab.
Untuk pemesanan mencit dan buku
Hubungi kami 085240420644

Sumber : 
http://www.biologi-sel.com/2013/10/mencit-mus-musculus-dan-klasifikasinya.html
http://smsrsd-infopenting.blogspot.co.id/2011/02/mengapa-peneliti-selalu-gunakan-tikus.html